Selamat Datang di Blog Anak TP :)

Kamis, 17 Mei 2012

IBD


KATA PENGANTAR

Puji syukur  kita panjatkan kehadirat  Tuhan  Yang  Maha  Esa, atas  berkat taufik dan hidayahNya, kami dapat  menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar ini sesuai dengan yang kami rencanakan dan telah ditentukan.

Makalah yang berisi tentang Hakikat Kebudayaan ini kami susun sebagai upaya untuk memahami bagaimana untuk melakukan penganalisisan atas kebudayaan nasional nasional.

Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dalam belajar, dapat mencerdaskan dan  menambah  keterampilan  kepada  kita dengan  tujuan  Pendidikan Nasional.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami sajikan ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari kawan- kawan demi kesempurnaan makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini.



Mataram,  Desember  2010

                                                                                               
                                                                                                                                      Penyusun


Bab I
Pendahuluan

A.    Latar belakang masalah

Dari dulu sampai sekarang, kebudayaan Indonesia telah terkenal dimana saja, termasuk di mancanegara. Oleh karena itu, Indonesia terkenal karena kebudayaan yang mereka miliki. Namun sayang, kebudayaan Indonesia ini seakan dilupakan oleh anak-anak jaman sekarang. Anak-anak jaman sekarang sudah tidak menghargai budaya-budaya Indonesia dan hakikatnya.

Dalam makalah ini kami mencoba menjelaskan bahwa hakikat kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga seluruh rakyat Indonesia mengerti akan hakikat kebudayaan yang mereka miliki.

B.     Rumusan masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian kebudayaan?
2.      Apa saja cakupan kebudayaan?
3.      Apa saja pola-pola kebudayaan?
4.      Bagaimana cara pandanag manusia terhadap kebudayaan?
5.      Perubahan apa saja yang dialami kebudayaan?

C.     Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Menjelaskan pengertian kebudayaan.
2.      Menyebutkan cakupan kebudayaan.
3.      Mengetahui pola-pola kebudayaan.
4.      Mengetahui cara pandang manusia terhadap kebudayaan.
5.      Mengetahui perubahan-perubahan yang di alami kebudayaan.







Bab II
Pembahasan

A.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan berasal dari kata cultuur (bahasa belanda), culture (bahasa inggris), tsaqafah (bahasa arab), atau colere (bahasa Latin), yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mngembangkan. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa kebudayaan berasal dari kata buddhayah (bahasa sansekerta), yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Atau ada pula yang mengartikan sebagai budi dan daya, yaitu pikiran, perasaan dan perbuatan. Kebudayaan mempunyai dua dimensi umum yaitu yang dapat di amati dan tidak dapat di amati. Dimensi-dimensi kebudayaan berdasarkan dimensinya tersebut adalah:

1.      Dimensi kebudayaan dari aliran ideasional
1.      Edward B. Taylor mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat, adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2.      C. Kluckhohn dan W.H. Kelly berdasarkan wawancaranya dengen beberapa ahli merumuskan kebudayaan sebagai pola untuk hidup yang tercipta dalam sejarah, yang eksplisit, implicit, rasional, irrasional, yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.  
3.      Clifford Geertz mendefinisikan kebudayaan sebagai system makna dan symbol yang diatur dalam rangka interaksi social.
2.      Definisi kebudayaan dari aliran behaviorisme (materialisme)
1.      Kebudayaan sebagai fenomena yang dapat diamati yaitu pola-pola kehidupan di dalam komunitas, aktivitas, yang secara reguler serta pengaturan material dan social.
2.      Eugene A. Nida mengartikan kebudayaan sebagai perilaku manusia yang diajarkan terus menerus dari generasi ke generasi berikutnya.
3.      J. Verkuyl menerjemahkan kebudayaan sebagai sesuatu yang diajarkan manusia, segala sesuatu yang dibuat oleh manusia.
Dari definisi kebudayaan diatas terlihat bahwa masing-masing definisi tidak mampu mewakili pengertian kebudayaan secara menyeluruh. Namun pada dasarnya pengertian kebudayaan meliputi apa yang oleh koetjaningrat disebut sebagai system gagasan, system kelakuan, dan hasil karya.

B.     CAKUPAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan yang diartikan sebagai keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia tersebut mempunyai 3 wujudnya.
a.       Pertama wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
b.      Wujud kedua adalah kebudayaan sebagai suatu komleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dan masyarakat.
c.       Wujud ketiga adalah wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Ketiga dari wujud kebudayaan tersebut, dalam kehidupan masyarakat tentunya tak terpisah satu dan yang lainnya.
Pengertian kebudayaan sebagai system gagasan, system prilaku dan hasil karya manusia maliputi kompnen-komponen kognitif, normative, dan material.
a.       Komponen kognitif terdiri dari pengetahuan, kepercayaan, dan metode.
b.      Komponen normatf meliputi nilai, norma, adat istiadat, kebiasaan, tabu, hukum, dan sanksi.
c.       Komponen material meliputi benda-benda yang di desain, dibuat, digunakan, dan di sebarkan oleh anggota masyarakat. Contohnya pesawat, jam tangan, kapak genggam, dan lain-lain.

C.    POLA-POLA KEBUDAYAAN

           Berdasarkan wujud dan isinya, kebudayaan dapat di karakteristikan sebagai berikut:
1.      Kebudayaan adalah produk dari interaksi social
2.      Kebudayaan meliputi seluruh pengetahuan, ide, nilai, tujuan, dan obyek material yang disebarkan oleh anggota masyarakat dan yang telah dilalui dari generasi ke generasi.
3.      Kebudayaan menyediakan kebutuhan emosional dan biologis dari masing-masing anggota masyarakat.
4.      Kebudayaan di pelajari oleh masing-masing oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi.
5.      Masing-masing masyarakat mengembangkan kebudayaan yang berbeda dari kebudayaan lainnya.
        Sehubungan dengan kemampuan masyarakat mengembangkan kebudayaannya maka kebudayaan dalam perkembangannya selalu mengalami beberapa proses proses tersebut dapat di lihat melalui pola-pola kebudayaannya, yaitu evolusi, difusi dan akulturasi.
1.      Evolusi
           Evolusi yang dikenal di akhir abad XIX, merupakan pola kehidupan kebudayaan yang di mulai dari bentuk yang rendah, hingga ke bentuk yang lebih tinggi.
2.      Difusi
Perkembangan kebudayaan sebagai akibat dari proses difusi merupakan akibat dari migrasi kelomok-kelompok manusia di dunia ini, kelompok-kelompok manusia ini dalam rangka mancari kehidupan yang lebih baik biasanya akan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dimana bersama dengan perpindahan ini turut menyebar pula unsur-unsur kebudayaannya.
3.      Akulturasi
Akulturasi mengacuh pada satu kultur kebudayaan terhadap kebudayaan lain atau saling mempengaruhi antara dua kebudayaan, yang mengakibatkan terjadinya perubahan kebudayaan. 

D.    CARA PANDANG TERHADAP KEBUDAYAAN

Sering kali di pahami bahwa kebudayaan sering kali dipahami secara salah. Cara pandang kebudayaan yang harusnya dipahami adalah bahwa kebudayaan itu seharusnya bersifat:
1.      Variatif
Kebudayaan yang meliputi semua aspek yang ada dalam kehidupan manusia.
2.      Relative (Relativisme Kebudayaan)
Kebudayaan yang bersifat universal, dapat mengakibatkan terwujudnya kebudayaan yang berbeda, yang tergantung pada pengalaman pendukung kebudayaan itu sendiri yaitu manusia sebagai anggota masyarakat
3.      Universal
Beberapa aspek dari kebudayaan merupakan adat istiadat atau praktik-praktik yang umum ada pada semua masyarakat.
4.      Counterculture
Kelompok yang dengan sadar berusaha membuang (tidak menerima) kepercayaan, nilai dan norma dari mayoritas.

E.     PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Sekarang coba kita renungkan perjalanan hidup bangsa Indonesia . menurut catatan sejarah yang kita baca; dan mungki yang kita alami sendiri, bahwa bangsa indonesia telah melewati beberapa tahap peradaban . kebudayaan merupakan media yang digunakan manusia untuk mengatasi masalah-masalah hidupnya. Bukankah kita tahu bahwa perahu sebagai wujud kebudayaan fisik diciptakan adalah untuk mengatasi masalah transportasi? Dengan demikian pada dasarnya kebudayaan itu bersifat adaptif. Meskipun sifatnya adaptif, tetapi pada dasarnya kebudayaan itu bersifat mantab.

1.      Mekanisme Perubahan

Perubahan merupakan karakteristik semua kebudayaan, tetapi tingkat dan arah prubahan sangat berbeda-beda menurut kebudayaan dan waktunya. Perubahan kebudayaan dapat berjalan secara lambat.\, memakan waktu yang lama atau cepat, memakan waktu yang relative singkat. Perubahan kebudayaan juga bisa terjadi sebagai akubat dari variasi perorangan.
Sumber perubahan lainnya adalah adanya kontak dengan kelompok-kelompok lain. Kontak dengan kelompok lain ini menyebabkan masuknya gagasan dan cara-cara baru yang akhirnya menimbulkan perubahan pada nilai dan norma masyarakat setempat. Pada era globalisasi ini, kontak dengan kelompok lain ini menjadi semakin besar dan mudah, sehingga anda tentu dapat membayangkan betapa derasnya laju perubahan kebudayaan pada umaat manusia dewasa ini.
Perubahan kebudayaan juga bisa terjadi dengan cara di paksakan, biasanya melalui kolonialisme dan penaklukan.












Bab III
Penutup

Kesimpulan
            Kebudayaan sering kali dipahami dengan pengertian yang tidak tepat. Beberapa ahli ilmu social telah berusaha merumuskan berbagai definisi tentang kebudayaan dalam rangka memberiakan pengertian yang benar tentang apa yang dimaksud dengan kebudayaan tersebut. Akan tetapi definisi-defisini tersebut tetap saja kurang memuaskan. Terdapat dua aliran pemikiran yang berusaha memberikan kerangka bagi pemahaman tentang pengertian kebudayaan ini, yaitu ali ran ideasional dan aliran materialism.
            Dalam memndang kebudayaan, orang sering kali terjebak dalam sifat chauvinism yaitu mengembangkan kebudayaannya sendiri dan mengenggap rendah kebudayaan lain. Seharusnya dalam memahami kebudayaan kita berpegangan pada sifat-sifat kebudayaaan yang variatif, relative, universal, counterculture.
            Sekian dari makalah kami, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan maafkan kami bila ada kekurangan. Dan oleh karena itu, apabila ada kritik dan saran, kami akan menerimanya dengan rendah hati dan tangan terbuak guna penyempurnaan makalah kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar