KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas
berkat taufik dan hidayahNya, kami dapat
menyelesaikan makalah Ilmu Budaya
Dasar ini sesuai dengan yang kami rencanakan dan telah ditentukan.
Makalah yang berisi tentang Hakikat Kebudayaan
ini kami susun sebagai upaya untuk memahami bagaimana untuk melakukan
penganalisisan atas kebudayaan nasional nasional.
Kami mengucapkan terimakasih banyak
kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua dalam belajar, dapat mencerdaskan
dan menambah keterampilan
kepada kita dengan tujuan
Pendidikan Nasional.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami
sajikan ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari kawan- kawan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini.
Mataram, Desember
2010
Penyusun
Bab
I
Pendahuluan
A. Latar
belakang masalah
Dari dulu sampai
sekarang, kebudayaan Indonesia telah terkenal dimana saja, termasuk di
mancanegara. Oleh karena itu, Indonesia terkenal karena kebudayaan yang mereka
miliki. Namun sayang, kebudayaan Indonesia ini seakan dilupakan oleh anak-anak
jaman sekarang. Anak-anak jaman sekarang sudah tidak menghargai budaya-budaya
Indonesia dan hakikatnya.
Dalam makalah ini kami
mencoba menjelaskan bahwa hakikat kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga
seluruh rakyat Indonesia mengerti akan hakikat kebudayaan yang mereka miliki.
B. Rumusan
masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah:
1. Apa
pengertian kebudayaan?
2. Apa
saja cakupan kebudayaan?
3. Apa
saja pola-pola kebudayaan?
4. Bagaimana
cara pandanag manusia terhadap kebudayaan?
5. Perubahan
apa saja yang dialami kebudayaan?
C. Tujuan
penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan
pengertian kebudayaan.
2. Menyebutkan
cakupan kebudayaan.
3. Mengetahui
pola-pola kebudayaan.
4. Mengetahui
cara pandang manusia terhadap kebudayaan.
5. Mengetahui
perubahan-perubahan yang di alami kebudayaan.
Bab
II
Pembahasan
A.
PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Kebudayaan
berasal dari kata cultuur (bahasa
belanda), culture (bahasa inggris), tsaqafah (bahasa arab), atau colere (bahasa Latin), yang artinya
mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mngembangkan. Tetapi ada pula yang
berpendapat bahwa kebudayaan berasal dari kata buddhayah (bahasa sansekerta), yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Atau
ada pula yang mengartikan sebagai budi dan daya, yaitu pikiran, perasaan dan
perbuatan. Kebudayaan mempunyai dua dimensi umum yaitu yang dapat di amati dan
tidak dapat di amati. Dimensi-dimensi kebudayaan berdasarkan dimensinya tersebut
adalah:
1. Dimensi
kebudayaan dari aliran ideasional
1. Edward B. Taylor
mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya
terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat, adat
istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
2. C. Kluckhohn dan W.H. Kelly berdasarkan wawancaranya
dengen beberapa ahli merumuskan kebudayaan sebagai pola untuk hidup yang tercipta
dalam sejarah, yang eksplisit, implicit, rasional, irrasional, yang terdapat
pada setiap waktu sebagai pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku
manusia.
3. Clifford Geertz
mendefinisikan kebudayaan sebagai system makna dan symbol yang diatur dalam
rangka interaksi social.
2. Definisi
kebudayaan dari aliran behaviorisme (materialisme)
1. Kebudayaan
sebagai fenomena yang dapat diamati yaitu pola-pola kehidupan di dalam
komunitas, aktivitas, yang secara reguler serta pengaturan material dan social.
2. Eugene A. Nida
mengartikan kebudayaan sebagai perilaku manusia yang diajarkan terus menerus
dari generasi ke generasi berikutnya.
3. J. Verkuyl
menerjemahkan kebudayaan sebagai sesuatu yang diajarkan manusia, segala sesuatu
yang dibuat oleh manusia.
Dari
definisi kebudayaan diatas terlihat bahwa masing-masing definisi tidak mampu
mewakili pengertian kebudayaan secara menyeluruh. Namun pada dasarnya
pengertian kebudayaan meliputi apa yang oleh koetjaningrat disebut sebagai
system gagasan, system kelakuan, dan hasil karya.
B.
CAKUPAN
KEBUDAYAAN
Kebudayaan yang diartikan sebagai keseluruhan system
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia tersebut mempunyai 3 wujudnya.
a.
Pertama wujud kebudayaan sebagai suatu
kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan
sebagainya.
b.
Wujud kedua adalah kebudayaan sebagai
suatu komleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dan masyarakat.
c. Wujud
ketiga adalah wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Ketiga dari wujud kebudayaan
tersebut, dalam kehidupan masyarakat tentunya tak terpisah satu dan yang
lainnya.
Pengertian kebudayaan sebagai
system gagasan, system prilaku dan hasil karya manusia maliputi
kompnen-komponen kognitif, normative, dan material.
a.
Komponen kognitif terdiri dari
pengetahuan, kepercayaan, dan metode.
b.
Komponen normatf meliputi nilai, norma,
adat istiadat, kebiasaan, tabu, hukum, dan sanksi.
c. Komponen
material meliputi benda-benda yang di desain, dibuat, digunakan, dan di
sebarkan oleh anggota masyarakat. Contohnya pesawat, jam tangan, kapak genggam,
dan lain-lain.
C. POLA-POLA KEBUDAYAAN
Berdasarkan wujud dan isinya,
kebudayaan dapat di karakteristikan sebagai berikut:
1.
Kebudayaan adalah produk dari interaksi
social
2.
Kebudayaan meliputi seluruh pengetahuan,
ide, nilai, tujuan, dan obyek material yang disebarkan oleh anggota masyarakat
dan yang telah dilalui dari generasi ke generasi.
3.
Kebudayaan menyediakan kebutuhan
emosional dan biologis dari masing-masing anggota masyarakat.
4.
Kebudayaan di pelajari oleh
masing-masing oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi.
5.
Masing-masing masyarakat mengembangkan
kebudayaan yang berbeda dari kebudayaan lainnya.
Sehubungan dengan kemampuan masyarakat
mengembangkan kebudayaannya maka kebudayaan dalam perkembangannya selalu
mengalami beberapa proses proses tersebut dapat di lihat melalui pola-pola
kebudayaannya, yaitu evolusi, difusi dan akulturasi.
1.
Evolusi
Evolusi yang dikenal di akhir abad
XIX, merupakan pola kehidupan kebudayaan yang di mulai dari bentuk yang rendah,
hingga ke bentuk yang lebih tinggi.
2. Difusi
Perkembangan
kebudayaan sebagai akibat dari proses difusi merupakan akibat dari migrasi
kelomok-kelompok manusia di dunia ini, kelompok-kelompok manusia ini dalam
rangka mancari kehidupan yang lebih baik biasanya akan berpindah dari satu
tempat ke tempat lainnya, dimana bersama dengan perpindahan ini turut menyebar
pula unsur-unsur kebudayaannya.
3. Akulturasi
Akulturasi
mengacuh pada satu kultur kebudayaan terhadap kebudayaan lain atau saling
mempengaruhi antara dua kebudayaan, yang mengakibatkan terjadinya perubahan
kebudayaan.
D.
CARA
PANDANG TERHADAP KEBUDAYAAN
Sering
kali di pahami bahwa kebudayaan sering kali dipahami secara salah. Cara pandang
kebudayaan yang harusnya dipahami adalah bahwa kebudayaan itu seharusnya
bersifat:
1.
Variatif
Kebudayaan yang meliputi semua aspek
yang ada dalam kehidupan manusia.
2.
Relative
(Relativisme Kebudayaan)
Kebudayaan yang bersifat universal,
dapat mengakibatkan terwujudnya kebudayaan yang berbeda, yang tergantung pada
pengalaman pendukung kebudayaan itu sendiri yaitu manusia sebagai anggota
masyarakat
3.
Universal
Beberapa aspek dari kebudayaan merupakan
adat istiadat atau praktik-praktik yang umum ada pada semua masyarakat.
4.
Counterculture
Kelompok yang dengan sadar berusaha
membuang (tidak menerima) kepercayaan, nilai dan norma dari mayoritas.
E.
PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Sekarang
coba kita renungkan perjalanan hidup bangsa Indonesia . menurut catatan sejarah
yang kita baca; dan mungki yang kita alami sendiri, bahwa bangsa indonesia
telah melewati beberapa tahap peradaban . kebudayaan merupakan media yang
digunakan manusia untuk mengatasi masalah-masalah hidupnya. Bukankah kita tahu
bahwa perahu sebagai wujud kebudayaan fisik diciptakan adalah untuk mengatasi
masalah transportasi? Dengan demikian pada dasarnya kebudayaan itu bersifat adaptif.
Meskipun sifatnya adaptif, tetapi pada dasarnya kebudayaan itu bersifat mantab.
1. Mekanisme Perubahan
Perubahan
merupakan karakteristik semua kebudayaan, tetapi tingkat dan arah prubahan
sangat berbeda-beda menurut kebudayaan dan waktunya. Perubahan kebudayaan dapat
berjalan secara lambat.\, memakan waktu yang lama atau cepat, memakan waktu
yang relative singkat. Perubahan kebudayaan juga bisa terjadi sebagai akubat
dari variasi perorangan.
Sumber
perubahan lainnya adalah adanya kontak dengan kelompok-kelompok lain. Kontak
dengan kelompok lain ini menyebabkan masuknya gagasan dan cara-cara baru yang
akhirnya menimbulkan perubahan pada nilai dan norma masyarakat setempat. Pada
era globalisasi ini, kontak dengan kelompok lain ini menjadi semakin besar dan
mudah, sehingga anda tentu dapat membayangkan betapa derasnya laju perubahan
kebudayaan pada umaat manusia dewasa ini.
Perubahan
kebudayaan juga bisa terjadi dengan cara di paksakan, biasanya melalui
kolonialisme dan penaklukan.
Bab
III
Penutup
Kesimpulan
Kebudayaan
sering kali dipahami dengan pengertian yang tidak tepat. Beberapa ahli ilmu
social telah berusaha merumuskan berbagai definisi tentang kebudayaan dalam
rangka memberiakan pengertian yang benar tentang apa yang dimaksud dengan
kebudayaan tersebut. Akan tetapi definisi-defisini tersebut tetap saja kurang
memuaskan. Terdapat dua aliran pemikiran yang berusaha memberikan kerangka bagi
pemahaman tentang pengertian kebudayaan ini, yaitu ali ran ideasional dan
aliran materialism.
Dalam memndang kebudayaan, orang sering kali terjebak
dalam sifat chauvinism yaitu mengembangkan kebudayaannya sendiri dan mengenggap
rendah kebudayaan lain. Seharusnya dalam memahami kebudayaan kita berpegangan
pada sifat-sifat kebudayaaan yang variatif, relative, universal,
counterculture.
Sekian dari makalah kami, semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua. Dan maafkan kami bila ada kekurangan. Dan oleh karena itu, apabila
ada kritik dan saran, kami akan menerimanya dengan rendah hati dan tangan
terbuak guna penyempurnaan makalah kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar